Selasa, 15 September 2009

Saya akan coba membagi kisah yang semestinya menjadi renungan buat kita sebagai seorang muslim..


Bismillah...

Beberapa waktu lalu seorang sahabat akhwat bercerita pada saya tentang peristiwa yang dia alami ketika berada di sebuah bus . Beliau bercerita bahwa saat itu beliau sedang berada dalam sebuah bus umum jurusan terminal Tebet- Duren Sawit.

Ketika dalam perjalanan ada seorang bapak yang ikut naik kedalam bus, kelihatannya bapak itu warga keturunan Tiong Hoa. Ketika naik kedalam bus yang saat itu kondisinya sepi penumpang bapak tersebut langsung duduk disebelah sahabat saya dan seakan sengaja menginjak kaki sahabat saya sambil melayangkan pandangan yang sinis.. Karena melihat gelagat yang kurang baik dari bapak tersebut rekan sahabat saya yang juga duduk dikursi yang sama mendekat sambil pura-pura mengajak mengobrol agar bapak tersebut tahu bahwa sahabat saya tidak sendiri..

Karena melihat sahabat saya yang tidak sendiri bapak itu segera pindah ke kursi depan sambil mengangkat hp seakan-akan ada yang menelpon.

Sahabat saya dan rekannya tercengang ketika mendengar percakapan bapak tersebut. Beberapa kalimat yang masih di ingat oleh sahabat saya adalah "pura2 jd ustad, baca2 quran, tp uang amal mesjid dibliin mobil.ngapain puasa sebulan doang,, skalian setaun aj,, dasar orang2 bego.. guoblok.. ga pnya otak..orang cina dibantai,, dibunuhin,, dkbiri..". Dan setiap kali bapak itu mengumpat dia selalu menoleh kebelakang melihat kearah sahabat saya dan rekannaya. Banyak kalimat yang tidak pantas untuk di dengar yang dilontarkan bapak itu dalam percakapannya. Bapak itu tidak secara gamblang menyebutkan bahwa yang dibicarakan adalah Islam tapi dari kalimat2 yang dia lontarkan sudah mengarah pada Islam.

Menurut sahabat saya bapak itu terlihat seperti orang stress, seperti ada pengalaman buruk di masa lalu yang menjadi dendam sampai hari ini.. Mendengar kisah ini saya tidak lantas marah tapi justru menjadi renungan buat saya apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang yang bapak itu hujat adalah benar Islam, mengapa sampai bisa sperti itu, bukankah Islam itu Rahmat bagi seluruh alam???

Inilah yang seharusnya jadi renungan buat kita sebagai umat muslim..Kehadiran seorang muslim dalam tiap kesempatan dan posisi sebuah jabatan publik dari struktur terendah sampai struktur puncak, anggota dewan, juga dalam kepemerintahan dari bupati, walikota, gubernur, bahkan presiden seharusnya memunculkan nuansa Islam yang menjadi Rahmat bagi seluruh alam..

Semoga bisa menjadi renungan dan bahan evaluasi diri bagi diri saya sendiri dan kita semua yang mengaku sebagai seorang muslim..

Wallahualam..



Lendl Wibisana
Suatu saat nanti kita akan dihadapkan oleh pilihan-pilihan yang menuntut kita untuk memilih salah satunya.. Memilih pilihan antara yang baik atau buruk adalah sebuah hal yang sudah jelas jawabannya, dan saya yakin pasti yang baik yang akan kita pilih. Tapi untuk pilihan yang sama2 baik ini yang selanjutnya akan menjadi problema tersendiri nantinya. Apalagi memilih yang terbaik dari yang baik,,Subhanallah ..

Seringkali kelalaian kita adalah memilih sesuatu pilihan itu dahulu dan kemudian barulah kita memohon kepada Allah agar pilihan yang kita lakukan merupakan pilihan yang terbaik. Walaupun Qadar untuk sesuatu Qada’ itu boleh diubah tetapi adalah lebih baik jika kita mengetahui pilihan yang terbaik di sisi Allah dari awal lagi sebelum membuat pilihan.

Seharusnya kita memohon kepada Allah dahulu sebelum membuat pilihan. Kemudian barulah memilih dan berdoa agar apa yang kita pilih itu merupakan yang terbaik di sisi Allah yang diberikan melalui ilham atau gerak hati kita yang dikurniakan Allah sebelum kita membuat pilihan.

Dalam banyak peristiwa kehidupan Allah seringkali menunujukkan keMaha CintaanNya pada manusia melalui Taqdir kehidupan yang pasti berbeda antara manusia satu dengan lainnya. Mungkin pernah beberapa kali kita melihat bahwa saudara kita lebih beruntung dari kita, padahal mungkin saudara kita kurang bahagia atas apa yang dia dapat karena ternyata tidak sesuai dengan yang beliau harapkan, padahal mungkin itu pilihan terbaik dari Allah..

Sebagai contoh ketika seorang pemuda berharap bisa melanjutkan studinya di tingkat Universitas di jurusan kedokteran,,dengan susah payah dia berusaha mengejar kenginannya untuk bisa masuk di kedokteran, tapi ternyata tidak diterima di universitas manapun sebagai mahasiswa kedokteran. Kelihatannya memang tidak sesuai dengan kapasitas ilmu yang dia miliki ketika di SMA sehingga Allah tidak memilihkan kedokteran sebagai tempat dia menimba ilmu. Hingga di penghujung usahanya dia akhirnya mendaftar di program D3 di sebuah universitas negeri karena orang tuanya yang meminta. Dan akhirnya dia diterima. Selama perjalanan diawal kuliah yang ada dalam pikirannya hanya merasa tidak pantas ada ditempat itu. Hingga akhirnya dalam sebuah kesempatan ada seorang dosen yang sedang memberikan sedikit ceramah untuk para mahasiswa baru, dosen itu mengatakan "Inilah takdir Allah buat anda, jangan merasa mider karena anda hanya seorang D3, tapi sebaliknya anda harus bersyukur bahwa Allah sudah memilihkan pilihan yang paling tepat buat anda..". Setelah mendapatkan pencerahan pemuda itu tersadar dan mencoba menjalankan semua takdir Allah tersebut dengan sebaik2nya. Dan ternyata Allah memeberi kesempatan pemuda itu untuk banyak berprestasi dan memberi kebanggaan pada orang tuanya, yang mungkin saja tidak akan dia dapatkan di tempat lain..

Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan hanya sekedar yang kita inginkan, mungkin inilah hikmah yang bisa kita ambil dari kisah diatas. Allah selalu memberikan pilihan yang paling tepat buat hamba2Nya.

Bagi saudaraku yang sedang dalam kesedihan karena apa yang diinginkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, tersenyumlah karena Allah sudah memilihkan pilihan yang terbaik buat anda. Jalanilah pilihan Allah tersebut dengan ikhlas karena itulah takdir Allah buat kita. Lalu perhatikan apa saja yang ternyata Allah berikan pada pilihan itu untuk kita..

Wallahualam..

Lendl Wibisana

Sampaikalah selagi masih ada waktu..

Sampaikanlah selagi masih ada waktu..

Bismillah..

Saya sempat mencoba menanyakan kepada beberapa sahabat mengenai pertanyaan "Pernahkah kamu menyatakan bahwa kamu menyayangi Ibu dan Ayahmu?" Walaupun ada beberapa yang menjawab pernah tapi lebih banyak sahabat saya yang menyatakan "Tidak Pernah" dengan alasan 'MALU'. Ya walaupun memang Cinta itu dibuktikan dengan perbuatan tidak hanya dengan retorika tapi bagi saya Cinta adalah sebuah EKSPRESI yang semestinya dimunculkan dalam perbuatan dan kata-kata. Cinta adalah sebuah ekspresi ketulusan dan keikhlasan, buktinya lihatlah pada diri kita sendiri. Bukankah kita bisa sampai pada titik ini adalah bentuk ekspresi ketulusan dan keikhlasan kedua orang tua kita?!

Menjadi sebuah renungan buat kita sebagai seorang anak adalah sudah sejauh mana kita memberikan kebahagiaan pada kedua orang tua kita?
Suatu saat saya datang pada sebuah acara wisuda seorang sahabat. Setelah prosesi wisuda selesai beliau segera mencari kedua orangtuanya dan memeluk mereka dengan erat satu persatu sambil menyatakan rasa terimaksih atas pengorbanan mereka samapai sekarang bisa menjadi seperti ini. Melihat suasana yang mengharu biru itu tak terasa saya juga ikut terlarut dalam keharuan dan mengingat kembali apa yang sudah orang tua saya berikan pada saya dan apa yang sudah saya berikan buat mereka..
Sahabat, pernah kah kita membayangkan betapa luarbiasa bahagianya kedua orang tua kita ketika mereka mendengar bahwa anak2 mereka sangat menyayangi mereka? Lalu pernahkah kita sebagai anak memberikan kebahagiaan itu pada mereka?! Pandangilah wajah mereka yang semakin banyak kerutannya, lalu coba hitung berapa usia mereka? Mereka sudah tua sahabat, dan itu artinya sudah tidak banyak waktu untuk kita bisa bersama mereka. Masa usia manusia Indonesia rata-rata hanya sekitar 60-70 tahun, perhatikan hal ini sahabat! Kalau diantara kita ada yang menyimpan perselisihan dengan mereka, maka yakinlah hal itu tidak akan lama lagi. Hitung usia mereka lalu bandingkan dengan masa usia tadi, sudah tidak akan lama bukan?!

Sahabatku yang akun cintai karena Allah, apalagi yang kita tunggu?! Segera sampaikan pada mereka rasa sayang kita, rasa terimakasih kita pada mereka, dan sampaikan juga permohonan maaf kita karena masih terlalu sering mengecewakan. Jangan sampai kita Menyesal krn telah habis waktu kita. Ataukah sahabat ingin menunggu sampai mereka tidak bisa membalas pernyataan sayang kita pada mereka baru sahabat akan menyatakannya?! Jika Allah sudah mengambil mereka tidak ada lagi doa mustajab dari mereka. Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium setiap pagi. Tidak akan ada lagi wajah teduh yang penuh dengan cinta yang tulus yang bisa kita pandangi.

"Jika kita ingin tahu apa nikmat kehadiran orang tua dalam kehidupan, maka bertanyalah pada saudara kita yang telah ditinggal orangtuanya.."

"Ibu, ananda sangat sayang pada Ibu"..."Ayah, ananda sangat sayang pada Ayah" Ayo sahabatku segera sampaikan kalimat sederhana ini, lalu perhatikan apa yang berubah dalam hidupmu..

Saya menunggu sharing sahabat2 yang telah memberanikan diri untuk mengubah hidupnya untuk kita bagi dengan sahabat yang mungkin membaca note ini nantinya.. Silahkan Sebarkan note ini seluas-luasnya agar semua orang tua tahu bahwa anak2 mereka ternyata benar2 menyayangi mereka.

Ditulis disela renungan malam 26 Ramadhan 1430H
Salam Cinta Karena Allah,

Lendl Wibisana